11 Januari 2014

SEKOLAH MEMBUNUH KREATIFITAS


        Sekolah “membunuh” kreativitas?. Seorang pakar pendidikan dan pengembangan kreativitas,
Ken Robinson beliau mengatakan bahwa sekolah membunuh kreativitas. Bagaimana mungkin bisa begitu?.

Sekolah merupakan bagian dari pendidikan formal. Bicara tentang pendidikan berarti kita membicarakan tentang bagaimana menyiapkan anak-anak kita dengan kemampuan untuk dapat  survive  di dalam kehidupan ketika mereka menjadi dewasa kelak. Pendidikan hadir untuk menyiapkan siswanya menuju masa depan, yakni sesuatu yang sebenarnya tidak dapat kita pegang. Jika anda berfikir anak-anak yang bersekolah hari ini akan pensiun pada tahun 2070. Tidak seorangpun memiliki petunjuk walaupun dengan segala keahlian. Misalnya saja, fakta seperti apa dunia yang akan terlihat dalam waktu lima tahun lagi, kita tidak pernah tahu. Jadi sebenarnya tingkat ketidak pastiannya sangatlah luar biasa. Karena manusia hidup di dunia, diletakan pada suatu tempat dimana tidak memiliki ide tentang apa yang akan terjadi dimasa depan. Tak ada ide, jadi bagaimana pendidikan ini sebenarnya dapat dilakukan?.

     Setiap anak memiliki kapasitas yang sangat luar biasa. Semua anak memiliki bakat luar biasa, inovasi yang luar biasa, dan kita seringkali menyia-nyiakan mereka bahkan dengan semena-mena. Ada sebuah cerita menarik mengenai seorang gadis cilik di pelajaran menggambar. Gadis cilik itu berusia enam tahun, duduk dibelakang, dan menggambar. Gurunya berkata bahwa gadis cilik itu sulit sekali menyimak pelajaran, namun dalam pelajaran menggambar ini dia bisa. Sang guru sangat kagum, dia berjalan ke arah gadis cilik ini dan bertanya.


    Apa yang kamu gambar? Dan si gadis cilik berkata,
Saya sedang menggambar Tuhan Dan guru berkata,
Tapi tidak satu orangpun tahu seperti apa Tuhan. Kemudian si gadis cilik berkata,
Mereka akan tahu sesaat lagi…
      Dari kisah tersebut kita dapat simpulkan. Anak-anak akan terus mengambil kesempatan, jika mereka tidak tahu mereka akan terus maju. Itu karena mereka tidak takut berlaku salah. Tidak takut salah, jadi mereka akan terus maju. Kita tidak bermaksud mengatakan bahwa berlaku salah sama dengan berlaku kreatif. Yang kita ketahui adalah, jika anda tidak siap untuk salah, anda tidak akan pernah menghasilkan sesuatu yang orisinil. Jika anda tidak siap untuk salah. Dan pada saat mereka menjadi dewasa, kebanyakan anak-anak akan kehilangan kapasitas tersebut.Mereka menjadi takut untuk salah.
      Pendidikan formal kita selama ini menjalankan pola yang menganggap buruk kesalahan. Kita sekarang menjalankan sistem pendidikan nasional dimana kesalahan adalah hal terburuk yang anda dapat lakukan. Misalnya, bayangkan Ujian Nasional, bagaimana ketika anda tidak lulus?. Kita semua dipaksakan untuk mempelajari berbagai mata pelajaran dengan standar tertentu dan kita di didik untuk tidak melakukan kesalahan didalamnya, tidak ada tempat yang baik untuk orang gagal dalam berbagai mata pelajaran tersebut. Satu saja mata pelajaran gagal, dampaknya kita bisa gagal secara keseluruhan. Dari hal ini secara psikologis adalah kita mendidik orang keluar dari kapasitas kreatif mereka. Picaso pernah berkata: dia berkata bahwa semua anak-anak terlahir sebagai seniman. Permasalahannya adalah bagaimana kita bisa tetap sebagai seniman selama kita tumbuh. Yang terjadi adalah kita tidak tumbuh kedalam kreativitas, kita tumbuh keluar dari kreativitas. Tepatnya, kita terdidik keluar dari kreativitas. Jadi mengapa hal ini terjadi ?

     Jika anda melihat pendidikan sebagai sesuatu yang asing, dan berkata apakah tujuan dari pendidikan formal? Kita akan berkesimpulan, jika anda melihat keluarannya dari berbagai hal berikut, siapa yang paling sukses ?, siapa yang seharusnya menjadi apa?, siapa yang mendapat semua penghargaan?, siapa yang menjadi pemenang? dsb. Maka kita harus mengambil kesimpulan bahwa tujuan utama dari pendidikan formal di seluruh dunia adalah untuk menghasilkan guru besar atau profesor universitas atau orang yang paling pintar dengan berbagai macam gelar di bidangnya. Mereka adalah orang-orang yang tampil paling atas. Hal ini memang baik, namun kita tidak seharusnya berlebihan menganggap mereka sebagai puncak dari pencapaian umat manusia. Mereka hanyalah sebuah bentuk kehidupan, salah satu bentuk kehidupan.
Sekarang sistem pendidikan kita dilandasi oleh ide kemampuan akademis. Dan ada alasannya keseluruhan sistem tersebut diciptakan. Di seluruh dunia, dulu tidak ada sistem pendidikan formal sebelum abad ke 19. Sistem-sistem ini muncul untuk memenuhi kebutuhan industri. Jadi hirarki yang terjadi muncul didasari atas dua ide:

1.  Ide pertama, subjek yang paling berguna untuk pekerjaan berada di urutan teratas. Jadi anda mungkin diarahkan menjauhi hal-hal tertentu di sekolah pada waktu anda masih kecil, bahkan hal-hal yang anda sukai dengan dasar bahwa anda nantinya tidak akan mendapatkan pekerjaan dengan hal-hal tersebut. Misalnya, jangan bermain musik karena kamu tidak akan menjadi musisi, jangan membuat komik kamu tidak akan menjadi komikus. Jangan menari kamu tidak akan menjadi penari. Nasihat itu tidak berbahaya, tapi sekarang terbukti salah.

2. Ide yang kedua adalah kemampuan akademis, yang telah mendominasi cara pandang kita akan kecerdasan. Karena universitas mendesain sistem dengan citra mereka. Jika anda berfikir, keseluruhan sistem pendidikan formal diseluruh dunia adalah proses yang berlarut-larut dari persiapan untuk masuk universitas. Dan akibatnya adalah banyak orang-orang berbakat hebat, cemerlang dan kreatif merasa mereka tidak bisa apa-apa, karena hal-hal yang mereka lakukan dengan baik, justru di sekolah tidak dihargai atau bahkan dianggap buruk.

      Kita tidak bisa terus seperti itu. 25 tahun lagi menurut UNESCO, di seluruh dunia akan lebih banyak orang yang lulus melalui pendidikan dibandingkan dari awal sejarah. Belum lagi perkembangan teknologi yang amat pesat dan efek perubahannya kepada pekerjaan, demografi dan ledakan besar populasi. Tiba-tiba, gelar menjadi tidak berharga. Dahulu 60-30 tahun lalu orang yang bergelar sudah pasti mendapatkan pekerjaan, kecuali dirinya tidak ingin pekerjaan. Saat ini anak-anak yang bergelar, banyak yang menganggur. Karena dalam pekerjaan tertentu anda membutuhkan gelar magister padahal dulu pekerjaan tersebut hanya membutuhkan gelar sarjana, dan sekarang anda membutuhkan gelar doktor untuk pekerjaan lainnya. Ini adalah proses inflasi akademis dan ini mengindikasikan keseluruhan struktur pendidikan telah bergeser di bawah kaki kita.

Kita butuh memikirkan kembali cara pandang kita mengenai kecerdasan. Kita tahu tiga hal mengenai kecerdasan, yang pertama kecerdasan itu beragam (multiple intelligence). Artinya kita berfikir mengenai dunia dengan segala cara yang kita rasakan. Kita berfikir secara visual, kita berfikir secara suara, kita berfikir secara kinestetis, kita berfikir dalam istilah abstrak, kita berfikir dalam pergerakan. Kedua, kecerdasan itu dinamis, dia selalu berubah-ubah menjadi naik atau turun. Jika anda melihat interaksi otak manusia, kecerdasan sangatlah interaktif. Ketika proses berfikir terjadi, otak tidak dipisah-pisah kedalam ruang terpisah melainkan aktif dengan caranya yang holistik.  Faktanya kreativitas menurut Ken Robinson di definisikan sebagai proses mendapatkan ide orisinal yang memiliki nilai lebih, kreativitas  itu sering muncul dari interaksi antara disipliner dengan cara melihat sesuatu yang berbeda. Dan hal ketiga tentang kecerdasan adalah kecerdasan itu istimewa. Setiap anak dilahirkan dengan kondisi bawaan yang berbeda-beda sesuai kualitas dan kuantitas potensi yang dimilikinya. Tugas kita adalah untuk menemukan dan memupuk potensinya.

       Menurut Ken Robinson, harapan satu-satunya kita untuk masa depan adalah mengadopsi sebuah konsep baru akan ekologi manusia. Ekologi yang memulai kita untuk mengatur ulang konsep kita akan kekayaan kapasitas manusia. Sistem pendidikan kita telah menambang pikiran kita dengan cara kita menambang bumi kita: untuk komoditas tertentu. Dan untuk masa depan, hal itu tidak akan memberi apa-apa untuk kita. Kita harus memikirkan prinsip dasar bagaimana kita mendidik anak-anak kita. Ada sebuah kutipan indah dari Jonas Salk, yang berkata. Jika semua serangga hilang dari bumi, dalam 50 tahun semua kehidupan dibumi akan berakhir. Jika semua manusia hilang dari bumi dalam 50 tahun semua bentuk kehidupan akan sejahtera. Itu benar, tapi ini tidak boleh terjadi seperti itu.
     Pemikiran adalah rahmat yang patut kita syukuri. Kita harus berhati-hati sekarang bagaimana menggunakan rahmat ini secara bijaksana. Dan kita menghindari beberapa skenario yang telah kita bicarakan. Satu-satunya cara kita melakukannya adalah dengan melihat kapasitas kreatif kita dari sisi betapa kayanya mereka, dan melihat anak-anak kita dengan harapan yang mereka miliki. Tugas kita adalah mendidik mereka secara keseluruhan supaya mereka dapat menghadapi masa depan. Kita mungkin tidak akan melihat masa depan tersebut tapi mereka akan melihatnya. Tugas kita adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu akan masa depan itu, dengan menjadi diri sendiri yang orisinal dan berakhlak mulia. Pendidikan harus terjadi sepanjang hayat dan terjadi sebagai proses yang memanusiakan manusia.

              " JANGAN PERNAH TAKUT UNTUK SALAH "  
                                                                        
                                                                   - Sir Ken Robinson -                                                              -


SEJARAH GERAKAN MAHASISWA INDONESIA


       Di Indonesia, mahasiswa mempunyai peranan penting dalam mengubah sejarah kebangsaan dan perjalanan demokrasi. Catat saja bagaimana peranan mahasiswa mampu merubah wajah perpolitikan saat ini yaitu dengan Gerakan reformasinya. Jauh beberapa tahun kebelakang kita mengenal angkatan gerakan kemahasiswaan dengan segala momentum sejarah kebangsaan di tanah air.

A. GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1966

Dikenal dengan istilah angkatan 66, gerakan ini awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, dimana sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang sekarang berada pada lingkar kekuasaan atau pernah pada lingkar kekuasaan, siapa yang tak kenal dengan Akbar Tanjung dan Cosmas Batubara. Apalagi Sebut saja Akbar Tanjung yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) periode tahun 1999-2004.
Angkatan 66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten Negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Eksekutif pun beralih dan berpihak kepada rakyat, yaitu dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR (surat perintah sebelas maret) dari Presiden Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan ini menandai berakhirnya ORLA (orde lama) dan berpindah kepada ORBA (orde baru). Angkatan 66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyaknya aktivis 66 yang duduk dalam kabibet pemerintahan ORBA.

B. GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1980 an

 Gerakan pada era ini tidak popular, karena lebih terfokus pada perguruan tinggi besar saja. Puncaknya tahun 1985 ketika Mendagri (Menteri Dalam Negeri) Saat itu Rudini berkunjung ke ITB. Kedatangan Mendagri disambut dengan Demo Mahasiswa dan terjadi peristiwa pelemparan terhadap Mendagri. Buntutnya Pelaku pelemparan yaitu Jumhur Hidayat terkena sanksi DO (Droup Out) oleh pihak ITB (pada pemilu 2004 beliau menjabat sebagai Sekjen Partai Serikat Indonesia / PSI).

C. GERAKAN MAHASISWA TAHUN 1990

    Isu yang diangkat pada Gerakan era ini sudah mengkerucut, yaitu penolakan diberlakukannya terhadap NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus / Badan Kordinasi Kampus) yang membekukan Dewan Mahasiswa (DEMA/DM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format organisasi kemahsiswaan dengan melarang Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, dimana Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama SMPT (senat mahasiswa perguruan tinggi).
Organisasi kemahasiswaan seperti ini menjadikan aktivis mahasiswa dalam posisi mandul, karena pihak rektorat yang notabane perpanjangan pemerintah (penguasa) lebih leluasa dan dilegalkan untuk mencekal aktivis mahasiswa yang berbuat “over”, bahkan tidak segan-segan untuk men-DO-kan. Mahasiswa hanya dituntut kuliah dan kuliah saja.
Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. Maka tidak heran jika misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap siaga. Karena banyak intel berkedok mahasiswa.
Pemerintah Orde Baru pun menggaungkan opini adanya pergerakan sekelompok orang yang berkeliaran di masyarakat dan mahasiswa dengan sebutan OTB (organisasi tanpa bentuk). Masyarakat pun termakan dengan opini ini karena OTB ini identik dengan gerakan komunis.
Sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah tidak berhenti pada diberlakukannya NKK/BKK, jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain untuk menghindari sikap refresif Pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMKRI (Pergerakan Mahasiswa Katholik Republik Indoenesia) atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung.

 Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 Gerakan mahasiswa era sembilan puluhan mencuat dengan tumbangnya Orde Baru dengan ditandai lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 12 mei 1998.
Gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan mencapai klimaksnya pada tahun 1998, diawali dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun 1997. harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkurang. Mahasiswa pun mulai gerah dengan penguasa ORBA, tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda REFORMASI nya mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat. Mahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana rakyat sudah bosan dengan pemerintahan yang terlalu lama 32 tahun! politisi diluar kekuasaan pun menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal dengan sebutan jalur ABG (ABRI, Birokrat, dan Golkar).
Simbol Rumah Rakyat yaitu Gedung DPR/MPR menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia, seluruh komponen mahasiswa dengan berbagai atribut almamater dan kelompok semuanya tumpah ruah di Gedung Dewan ini, tercatat FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta), FORBES (Forum Bersama), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan FORKOT (Forum Kota). Sungguh aneh dan luar biasa, elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu dengan satu tujuan : Menurunkan Soeharto.

Memang lengser nya Soeharto seolah menjadi tujuan utama pada gerakan mahasiswa sehingga ketika pemerintahan berganti, isu utama kembali kepada kedaerahan masing-masing.
REFORMASI terus bergulir, perjuangan mahasiswa tidak akan pernah berhenti sampai disini. Perjuangan dari masa ke masa akan tumbuh jika Penguasa tidak berpihak kepada rakyat.
Dari perjalanan gerakan mahasiswa dari masa ke masa ada persamaan ciri dari gerakan mahasiswa angkatan 98 dengan gerakan mahasiswa angkatan lainnya, yaitu :
- Sebagai motor penggerak Pembaharuan.
- Kepedulian dan Keberpihakan terhadap rakyat.


    " LEBIH BAIK HIDUP TERASING DARIPADA HIDUP DALAM KEMUNAFIKAN "
                                                                                                              - soe hook gie -

EPISTEMOLOGI KARL MARX

       Epistemologi Marx merupakan bagian tak terpisahkan dari doktrinnya tentang Alam dan Esensi. Konsep Marx tentang esensi, dalam hal-hal tertentu, mirip dengan konsep Aristoteles. Bagi Aristoteles, esensi sesuatu adalah bentuk (form), dan ini secara teoritis kemudian menjadi pegangan dalam mendefinisikan benda-benda. Lebih dari itu, bagi Aristoteles, benda (thing) sesungguhnya dapat dikatakan menjadi apa adanya ketika ia mencapai pemenuhan bentuknya, daripada ketika ia masih berada secara potensial. Essensi dari suatu benda ditunjukkan dalam proses perkembangan yang bersamanya bentuk atau esensi itu dicapai. Namun, bagi Aristoteles, bentuk atau finalitas dari suatu benda adalah tetap dan tak berubah, berbeda dengan Marx dimana esensi berubah dan berkembang melalui sejarah.

 Marx menyebutkan bahwa kebutuhan (need) yang sebenarnya menghubungkan esensi dan eksistensi. Kebutuhan menunjukkan kehausan bagi esensi untuk melengkapi aktualisasinya dalam eksistensi. Esensi manusia melibatkan sebuah hubungan yang terkait antara alam dan kesadaran. Alam adalah obyek dari teori (sebagai contoh ilmu alam, seni, dll), dan dari praxis (contohnya, materi dan alat yang mentransformasi alam lewat kerja untuk memuaskan kebutuhan).
Dengan demikian kita dapat mengerti pemahaman Marx tentang hubungan teori dan praxis. "Praxis" diartikan Marx sebagai aktivitas praktis yang mentransformasi obyeknya atau dunia dalam rangka menyatakan esensinya. Kerja dan aksi revolusioner adalah contoh yang baik dari praxis. Sedangkan "teori" yang dimaksudkan Marx adalah aktivitas pikiran atau kesadaran. Contoh yang baik untuk hal ini adalah kritisisme, ilmu, atau filsafat.

1. KEBERADAAN DAN KESADARAN

 Tentang kesadaran, dalam German Ideology, Marx menjelaskan hubungan antara kesadaran dan kebutuhan itu bersifat historis. Menurut Marx: "...dari hubungan historis yang asali, kita menemukan bahwa manusia juga memiliki "kesadaran." Sekalipun begitu ini bukanlah kesadaran “murni", asali. Dari permulaan, "jiwa" merana dengan "beban" materi, yang muncul dalam kasus ini dalam bentuk lapisan-lapisan yang bergerak-gerak di udara, suara, singkatnya bahasa.
Bahasa itu sama tuanya dengan kesadaran, bahasa ialah kesadaran yang praktis, sebagaimana ia ada untuk manusia lain, dan karena itu sebagaimana ia ada pertama-tama untuk saya sendiri. Bahasa, sebagaimana kesadaran, hanya berasal dari kebutuhan, keperluan berhubungan dengan manusia lain. Ketika ada hubungan, hubungan itu ada untuk saya; binatang tidak punya "hubungan" dengan apapun, tidak mempunyai hubungan sama sekali. Bagi binatang, hubungannya dengan yang lain tidak ada sebagai suatu hubungan. Kesadaran, karena itu, sejak awal mulanya sekali adalah produk sosial, dan tetap demikian selama manusia ada. Tentu saja, kesadaran pertama-tama hanyalah kesadaran tentang lingkungan _dekat_ yang bisa diindera dan kesadaran tentang kaitan terbatas dengan orang lain dan hal-ihwal di luar individu yang menjadi sadar-diri. Pada saat yang sama, itu adalah kesadaran tentang Alam, yang bagi manusia pertama-tama tampak asing sama sekali, berkuasa, dan sebagai kekuatan yang tidak bisa diserang, dengan apa hubungan manusia bersifat murni binatang dan dengan apa mereka diambil-alih oleh binatang buas; karena itu ini adalah kesadaran murni binatang tentang Alam (agama alamiah)".

 Menurut Marx, pada saat yang sama jelas bahwa agama alamiah ini, atau perilaku tertentu terhadap Alam, dikondisikan oleh bentuk-bentuk masyarakat dan sebaliknya. Di sini, seperti di tempat-tempat lain identitas Alam dan manusia tampak, di dalamnya hubungan terbatas manusia dengan Alam menentukan hubungan terbatas satu sama lain, dan hubungan terbatas mereka satu sama lain menentukan hubungan terbatas mereka dengan Alam, hanya karena jarang modifikasi historis Alam telah terjadi. Di pihak lain, terdapat kesadaran manusia tentang kebutuhan berasosiasi dengan individu-individu di sekitarnya, dan awal mula kesadarannya bahwa ia hidup dalam masyarakat. Awal mula ini sama binatangnya dengan kehidupan sosial itu sendiri pada tahap ini. Ini hanyalah kesadaran-gerombolan, dan manusia hanyalah berbeda dengan kambing pada titik ini, oleh kenyataan bahwa baginya kesadaran menggantikan tempat naluri, atau bahwa nalurinya adalah naluri yang disadari.
Dalam karya yang sama, Marx melanjutkan," ... Kesadaran yang seperti domba atau kesadaran kesukuan mengalami perkembangan dan perluasan lebih lanjut melalui peningkatan produktivitas, pelipat-gandaan kebutuhan, dan, apa yang mendasari keduanya, peningkatan jumlah penduduk. Sejalan dengan perubahan-perubahan ini terdapat perkembangan pembagian kerja dalam masyarakat yang pertama-tama tidak lain adalah pembagian kerja dalam tindakan seksual, dan kemudian pembagian kerja yang yang muncul secara spontan atau "alamiah" berdasar atas kemampuan alamiah (yaitu kekuatan badan), kebutuhan, kebetulan, dsb..."(Marx, 1964:72).
Kerja mentransformasi alam dalam dua cara. Ia mentransformasi obyek alam dan ia juga mentransformasi subyek. Dua perkembangan ini saling tergantung secara dialektis. Di samping itu, kesadaran berkembang dengan bertambahnya aktivitas produksi, kebutuhan baru, populasi yang bertambah, hubungan yang sangat kompleks, dan pembagian kerja. Dengan munculnya pembagian antara kerja mental dan kerja fisik, maka muncullah teori abstrak, pandangan filsafat dan moralitas (Kain, 1986;49).

 Manusia sangat tergantung pada produksi yang mereka lakukan, tentang apa dan bagaimana mereka berproduksi. Subyek dan obyek itu keduanya ditransformasikan secara historis. Dunia yang diindrai bukanlah sesuatu yang tak dapat dirubah. Obyek sederhana dari persepsi adalah produk industri dan hubungan produksi.

 Dalam Economic dan Philosophical Manuscripts, Marx menjelakan lebih lanjut soal ini: "...Sejarah industri, dan industri sebagaimana ada secara objektif, adalah buku terbuka tentang kemampuan manusia, dan psikologi manusia yang bisa secara langsung dipahami. Sejarah ini sebelumnya tidak dipahami dalam hubungan dengan alam manusia, tetapi hanya dari titik pandang utilitaran yang superfisial, karena, dalam kondisi alienasi, kemungkinan satu-satunya ialah memandang kemampuan nyata manusia, dan tindakan-spesies manusia, dalam bentuk keberadaan abstrak manusia, yaitu, agama, atau sebagai sejarah dalam bentuk umum dan abstrak, politik, seni, dan sastra. Industri sehari-hari, material [...] memperlihatkan kepada kita, dalam bentuk objek-objek yang bisa diindera, eksternal, dan berguna dalam bentuk teralienasi, kemampuan esensial manusia ditransformasi menjadi objek-objek. Tidak ada psikologi untuk mana buku ini, yaitu bagian dari sejarah yang paling kelihatan dan bisa diperoleh, tetap tertutup, bisa menjadi ilmu yang tulen dengan isi yang nyata. Apa yang harus dipikirkan tentang ilmu yang masih tetap jauh dari bidang kerja manusia yang sangat besar, bidang ilmu yang tidak mengakui ketidak-memadaiannya sendiri, selama kekayaan besar aktivitas manusia tidak berarti apa-apa baginya, kecuali barangkali apa yang bisa diekspresikan dalam satu kata kebutuhan atau kebutuhan bersama.

 Ilmu-ilmu alamiah telah mengembangkan aktivitas yang hebat sekali dan telah mengumpulkan massa data yang terus bertambah. Tetapi filsafat tetap jauh dari ilmu-ilmu itu sama seperti ilmu-ilmu itu jauh dari filsafat. Mendekatnya mereka sementara waktu hanyalah khayalan fantastik. Ada hasrat untuk menyatu, tetapi kekuatan untuk mewujudkannya sangat kurang. Historiografi sendiri hanya mengambil ilmu alam secara tidak sengaja ke dalam kajiannya, menganggapnya sebagai satu faktor yang membuat pencerahan, untuk kegunaan praktis, dan untuk penemuan-penemuan besar tertentu. Tetapi ilmu-ilmu alam telah menyusupi semua dengan lebih praktis ke kehidupan manusia, melalui transformasi mereka atas industri. Ilmu-ilmu alam telah mempersiapkan emansipasi manusia, sekalipun akibat langsungnya menegaskan dehumanisasi manusia. Industri adalah hubungan historis nyata Alam, dan dengan demikian hubungan historis nyata ilmu-ilmu alamiah, dengan manusia. Konsekuensinya, jika industri dianggap sebagai bentuk eksoteris dari realisasi kemampuan esensial manusia, kita mampu memperoleh juga esensi manusiawi dari Alam atau esensi alamiah-manusia. Ilmu-ilmu alam akan meninggalkan orientasi abstrak materialis, atau tepatnya idealis, dan akan menjadi basis dari ilmu manusia, sebagaimana mereka telah menjadi --meskipun dalam bentuk teralienasi--basis dari kehidupan manusia sebenarnya. Satu basis untuk kehidupan dan basis yang lain untuk ilmu adalah suatu kesalahan a priori. Alam, sebagaimana berkembang dalam sejarah manusia, dalam asal mula masyarakat manusia, adalah alam nyata manusia; maka Alam, sebagaimana ia berkembang melalui industri, walaupun dalam bentuk teralienasi, adalah Alam _antropolgis_ yang sebenarnya (Marx, 1964;73).

Marx mengatakan bahwa tingkat sejauh mana solusi persoalan teoretis adalah tugas praktis, dan dilakukan melalui praktek, dan tingkat sejauh mana praktek yang tepat adalah kondisi dari teori yang benar dan positif, diperlihatkan misalnya dalam kasus fetishisme. Persepsi indera dari fetishist berbeda dengan persepsi indera seorang Yunani karena keberadaan inderawinya berbeda. Permusuhan abstrak antara indera dan jiwa tidak bisa dihindari sejauh indera manusia untuk Alam, atau makna manusia tentang Alam, yakni, konsekuensinya, indera alamiah manusia, belum diproduksi melalui kerja manusia sendiri.

Karena itu faktanya ialah bahwa individu-individu tertentu, yang aktif secara produktif dalam cara tertentu, memasuki hubungan-hubungan sosial dan politik tertentu ini. Dalam tiap-tiap kasus partikular, observasi empiris harus memperlihatkan secara empiris, dan tanpa mistifikasi atau spekulasi, hubungan antara struktur sosial dan politik dengan produksi. Struktur sosial dan Negara secara terus menerus berkembang dari proses-hidup individu-individu tertentu, individu-individu tidak seperti yang terlihat dalam imajinasi mereka sendiri atau orang lain, tetapi sebagai nyatanya mereka: yakni, sebagaimana mereka bertindak, menghasilkan kehidupan material, dam tinggal dalam batas-batas, persangkaan-persangkaan, dan kondisi-kondisi material tertentu, yang bebas dari kehendak mereka.

Dalam German Ideology ia menambahkan, "Produksi gagasan, konsepsi, dan kesadaran pertama-tama saling berkait secara langsung dengan aktivitas material dan hubungan material manusia, bahasa dari kehidupan nyata. Representasi dan pemikiran, hubungan mental manusia, tetap terlihat pada tahap ini sebagai berasal langsung dari perilaku mental mereka. Hal yang sama berlaku untuk produksi mental sebagai diekspresikan dalam bahasa politik, hukum, moral, agama, dan metafisik dari orang-orang". 

2. MANUSIA ADALAH PENGHASIL KONSEP DAN GAGASAN

Mereka--manusia nyata yang aktif, sebagaimana mereka dikondisikan oleh perkembangan tertentu kekuatan produktif mereka, dan perkembangan hubungan-hubungan yang berkorespondensi dengan ini, sampai bentuknya yang paling ekstensif. Kesadaran tidak pernah merupakan sesuatu selain keberadaan yang sadar, dan keberadaan manusia adalah proses hidup aktual mereka.
Marx mengatakan bahwa pandangan filsafatnya berbeda filsafat Jerman, yang menurutnya, "...turun dari langit ke bumi, di sini kita naik dari bumi ke langit. Yakni kita tidak berangkat dari apa yang dikatakan, dibayangkan, atau dianggap orang, tidak juga dari apa yang dikatakan, dipikirkan, dibayangkan, dianggap tentang manusia, untuk mencapai manusia dalam daging itu. Kita memulai dari manusia nyata, aktif, dan dari proses-hidup nyata mereka memperlihatkan perkembangan cerminan-cerminan ideologis dan gaung-gaung proses-hidup ini. Hantu-hantu otak manusia juga perlu sublimasi-sublimasi dari proses-hidup material manusia, yang bisa secara empiris ditetapkan dan yang terikat pada prakondisi-prakondisi material.

Moralitas, agama, metafisika, dan ideologi-ideologi lain, dan bentuk-bentuk kesadaran mereka yang berkorespondensi, karena itu tidak lagi memelihara/memakai penampakan keberadaan otonom mereka. Mereka tidak memiliki sejarah, perkembangan; adalah manusia, yang, dalam mengembangkan produksi material mereka dan hubungan material mereka, merubah, sejalan dengannya, keberadaan nyata mereka, pemikiran mereka dan produk-produk pemikiran mereka. Kehidupan tidak ditentukan oleh kesadaran, tetapi kesadaran oleh kehidupan. Mereka yang mengambil metode pendekatan pertama memulai dengan kesadaran, menganggapnya sebagai individu yang hidup; mereka yang mengambil metode kedua, yang berkorespondensi dengan kehidupan nyata, memulai dengan individu-individu itu sendiri nyata yang hidup, dan menganggap kesadaran hanya sebagai kesadaran mereka," kata Marx.

Metode pendekatan ini, menurutnya, bukannya tanpa praanggapan, tetapi ia memulai dengan pra-anggapan – pra-anggapan yang nyata dan tidak meninggalkannya untuk sementara waktu. Premisnya ialah manusia, tidak dalam kondisi pemenuhan atau stabilitas yang imajiner, tetapi dalam proses perkembangan aktual mereka yang bisa diamati secara empiris di bawah kondisi-kondisi tertentu. Segera setelah proses-hidup aktif ini dilukiskan, sejarah tidak lagi menjadi kumpulan fakta mati seperti sejarahnya kaum empirist (mereka sendiri tetap abstrak), atau aktivitas rekaan dari subyek-subyek rekaan, sebagaimana dengan kaum idealis.
"Di mana spekulasi berhenti --dalam hidup nyata-- ilmu nyata, positif, representasi aktivitas praktis dan proses praktis perkembangan manusia, dimulai. Pembuatan-ungkapan tentang kesadaran berhenti, dan pengetahuan nyata harus menggantikan tempatnya. Ketika realitas digambarkan, filsafat sebagai aktivitas independen kehilangan medium keberadaannya. Paling banyak tempatnya hanya bisa diambil oleh ikhtisar hasil-hasil umum, yang berasal dari pengkajian tentang perkembangan historis manusia. Dalam dirinya dan dipisahkan dari sejarah nyata, abstraksi-abstraksi ini tidak memiliki nilai sama sekali. Mereka hanya bisa mendorong aransemen bahan-bahan sejarah, dan mengindikasikan urutan lapisan-lapisannya yang terpisah. Mereka tidak memberikan, seperti filsafat, resep atau skema, dengan apa zaman-zaman sejarah bisa dibedakan dengan tepat. Sebaliknya, kesulitan-kesulitan hanya muncul ketika kita memulai pengkajian dan aransemen bahan-bahan, dari zaman yang lalu maupun sekarang, dan representasi kenyataan", tulis Marx dalam German Ideology.

Dalam Economic and Philosophical Manuscript, Marx melanjutkan bahwa aktivitas sosial dan benak sosial tidaklah ada hanya dalam bentuk aktivitas atau benak yang sosial secara manifest. Akan tetapi, aktivitas dan benak sosial, yakni aktivitas dan benak yang memperlihatkan diri sendiri lansung dalam asosiasi nyata dengan orang lain, terealisasi di mana-mana di mana ekspresi langsung sosiabilitas ini didasarkan pada sifat-dasar aktivitas atau berkorespondensi dengan sifat-dasar benak.
Menurut Marx, "Bahkan ketika saya melakukan kerja ilmiah, dsb.--suatu aktivitas yang jarang bisa saya lakukan dalam asosiasi langsung dengan orang lain - saya melakukan tindakan, karena manusiawi, sosial. Ini bukan hanya karena material dari aktivitas saya seperti bahasa sendiri yang digunakan pemikir - yang diberikan kepada saya sebagai produk sosial. Keberadaan saya sendiri adalah aktivitas sosial. Karena alasan ini, apa yang saya sendiri hasilkan, saya hasilkan untuk masyarakat dan dengan kesadaran bertindak sebagai makhluk sosial" (Marx, 1964:77).

3. CATATAN ;

Seperti yang kita ketahui, Marx menolak subyektivisme seperti yang dipegang oleh para empirisis. Jadi, tak ada "benda-pada dirinya" (thing-in-itself) yang tidak diketahui muncul dalam pandangannya. Marx juga menolak pandangan Idealis Jerman bahwa yang nyata adalah suatu hasil pikiran--suatu dunia pikiran yang dari waktu ke waktu "menerima sentakan dari luar" (Kain, 1986;85). Marx menolak benda pada dirinya yang tak diketahui ini, atau impuls Fichtean seperti apa yang ditulisnya dalam "German Ideology".
Marx berpendapat bahwa kapitalisme yang menciptakan ilusi antara suatu yang tampak pada kita dan benda-pada-dirinya. Kecenderungan fetishistis dari kapitalisme memperlihatkan untuk menyerap alam secara total ke kategori sosial. Segalanya dilihat sebuah "alat produksi" atau "benda yang berguna". Obyek alam berhenti untuk mendapatkan sebuah pengesahan "untuk dirinya di luar lingkaran produksi dan pertukaran".
Fetihisme, bagi Marx, bermakna bahwa relasi antara orang menjadi tampak sebagai hubungan antar benda. Produsen bebas meletakkan produk mereka di pasar, hukum pasar dipakai dan mereka mulai menguasai individu-individu ini. Hubungan antara benda (produk) terlihat independen, otonom, dan alami. Konsep fetihisme ini bagi Marx menjadi suatu kategori epistemologis yang penting.
 





 

Download WEBCAM MAX 7

nah kali ini saya akan membagikan software WEBCAM MAX.software ini
menggunakan kamera komputer atau laptop sobat dan terlebih lagi software ini memiliki banyak fitur di dalamnya yang mampu memanjakan sobat yang senang berfoto ( narsis) bersama teman maupun lagi sendiri jika seda galau hehehe bercanda,,,,,,,
oke tampa basa basi lagi langsung saja download aplikasinya dengan mengklik tautan di bawah ini


Download WebCamMax7.rar


                                               

10 Januari 2014

Download Film Tekken Blood Vegeance Subtitle Indonesia

Film ini berpusat pada seorang karakter misterius bernama Shin Kamiya yang diperebutkan oleh G Corporation dan Mishima Zaibatsu. G Corporation di bawah pimpinan Kazuya ‘memaksa’ Ling Xiaoyu untuk masuk ke sekolah yang sama dengan Shin untuk menginvestigasi mengenai cowo satu ini. Saat Xiaoyu masuk, ia bertemu dan berteman dengan seorang gadis jelita dan polos bernama Alisa. Xiaoyu tidak sadar bahwa Alisa sebenarnya adalah seorang android yang dikirim oleh Jin Kazama juga untuk memonitor Shin. Xiaoyu dan Alisa yang menyadari bahwa keduanya diperalat oleh organisasi masing-masing malahan memutuskan untuk bekerja sama. Siapakah sebenarnya Shin Kamiya itu dan kenapa Jin maupun Kazuya sangat ingin mendapatkannya?
alan cerita yang ditulis oleh Dai Sato ini sungguh buruk dan busuk. Sulit percaya bahwa cerita ini lahir dari orang yang sama yang pernah menggarap Cowboy Bebop. Kesalahan, bagaimanapun juga, tak boleh dibebankan kepada Sato semata sebab memang Tekken dari sananya sudah memiliki jalan cerita yang buruk. Akui saja, Ogre, True Ogre, Devil Gene, dan segala jenis elemen fantasi lainnya membuat jalan cerita Tekken sangat absurd bukan? Film ini sebenarnya memulai kisah dengan baik dengan memusatkan fokus kepada Xiaoyu dan Alisa. Penyelidikan kedua anak sekolah ini mengenai identitas Shin ditambah dengan kehidupan sekolah memberikan film Blood Vengeance nuansa yang berbeda. Tone dalam film lantas mulai berubah menjadi penuh aksi begitu Alisa menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya dan benar-benar keluar kendali begitu memasuki babak terakhir. (SPOILER) Keluarga Mishima entah muncul dari mana begitu saja dan fokus film langsung beralih pada mereka melupakan kedua protagonis utama maupun sosok Shin yang sudah dibangun susah payah sepanjang film. Penonton pun merasa diliciki dengan penyelesaian identitas Shin yang begitu mengambang.

tanpa berpanjang lebar lagi langsung saja kita lihat schreen shoot filmnya berikut ini.







Gimana sobat keren kan ??? langsung saja download filmnya di bawah ini


Tekken Blood Vengeance.mp4 (media fire)




9 Januari 2014

Di pertemuan kali ini saya akan mencoba untuk memberikan sebuah tema full glass yaitu INJECTED CAPSULE tema ini adalah tema transparant
yang begitu cantik sayang sekali kalau dilewatkan.
dan untuk membuat tampilan komputer teman tampak seperti kaca/transparant teman harus mempunyai aplikasi BLACK GLASS ENHANCED jika belum punya sobat bisa download Di sini Jika telah selesai mendownload black glassnya silahkan langsung saja kita ke TKP
berikut schreen shoot INJECTED CAPSULE TEMA :








Langsung saja klik link di bawah ini.

Download injected capsule theme

 
 

Nah pada postingan kali ini saya akan membagikan theme LINKIN PARK WINDOWS 7 free download yang sudah lama di tunggu tunggu oleh para fans linkin park pastinya keren banget kalau tema ini ada di laptop/komputer teman teman sekalian dan tampa panjang lebar langsung saja kita schreen shootnya di bawah ini :






Itu dia schreen shootnya buat teman teman yang ingin download temenya
langsung saja klik link di bawah ini

DOWNLOAD LINKIN PARK THEME

Semoga postingan ini bermanfaat bagi teman teman wassalam,,,,,,,